SELAMAT DATANG PARA SURVEYOR ... .

Mengenai Saya

Foto saya
SOLO, JAWATENGAH, Indonesia
Alhamdulillah dipercaya sebagai seorang guru, masih dan akan selalu belajar agar senantiasa menjadi lebih baik.

Rabu, 29 Februari 2012

MANUAL PENGGUNAAN GPS 60 CSx-76 CSx

GPSMAP 60 CSx dan 76 CSx memiliki Lima halaman utama
yang dapat ditampilkan dalam display. Untuk mengganti
halaman gunakan tombol Page atau Quit untuk kembali ke
halaman sebelumnya

Kamis, 09 Februari 2012

MODULPENGUKURAN TACHYMETRY

1.         Waterpasing sistim “Tachimetry” adalah pengukuran beda tinggi antara 2 (dua) titik yang menggunakan perhitngan antara jarak miring (Dm) dan sudut miring (αV).
2.        Sedangkan penempatan pesawat Teodolith adalah di atas titik ukur
3.        Jarak miring adalah jarak antara dua titik target ukur mulai dari sumbu I (Pesawat Teodolith) sampai dengan Rambu Ukur yang sejajar dengan permukaan tanah,diperoleh dari perhitungan (BA-BB)x100 dan biasanya disebut dengan Jarak Optik (JO) dan diberi notasi Dm
4.        Oleh karena itu bacaan BT pada Rambu Ukur harus setinggi TA
5.         TA adalah tinggi alat diukur mulai dari perpotongan Garis Bidik dengan Sumbu I sampai dengan permukaan tanah atau baut elevasi pada patok.
6.        Sudut Miring adalah sudut yang dibentuk oleh “Garis Bidik dan Garis Horizontal atau Garis Normal” dan diberi notasi (αV) atau sudut V.
7.         Sudut Datar (β) adalah “Sudut Dalam” pada segi banyak segi n (untuk polygon tertutup) atau sudut yang diukur dengan posisi kanan atau posisi kiri dari polygon terbuka.

MODUL DEATAIL CONTOUR MANUAL TEODHOLIT TOPCON DT209L




Pengukuran Detail sebenarnya merupakan satu rangkaian yang tak terpisahkan dengan pengukuran kerangka polygon tertutup maupun terbuka menggunakan Pesawat Teodolit baik manual maupun digital.
Karena materi pengukuran kerangka polygon sudah diberikan pada pertemuan yang lalu, maka kali ini akan dibahas teknis pengukuran detail dan pada akhirnya sebagai referensi/acuan tetap menggunakan koordinat kerangka polygon yang telah mempunyai koordinat tiga dimensi (3D) atau (X, Y, Z) metris maupun geografis, kemudian tiap titik (head point/HP) dari kerangka polygon tersebut akan ditransfer ke titik- titik detail yang diukur mengelilinginya
Prinsip pokok pada pengukuran “Kerangka Poligon” dan “Detail” adalah pengambilan data berupa lapangan (Field Work) “Arah dan Jarak” kedudukan  titik target ukur yang mana dapat ditafsirkan  bahwa:
1.         Arah adalah pengukuran posisi garis bidik yang diterjemahkan dalam
a.      Sudut datar berupa Azimuth / sudut jurusan (α) dari sebuah garis
b.      Sudut vertical (V) adalah sudut yang dibentuk oleh “Garis Bidik” dan   
      “Garis Normal”

2.         Diskripsi Jarak dalam pengukuran ini adalah panjang garis yang dibentuk oleh 2 (dua) buah titik target ukur
Penentuan kedudukan titik – titik detail target ukur (repositioning point measurement) mempunyai ketentuan sebagai berikut :
·         Sebelum mengadakan pengukuran sebaiknya dibuatkan gambar sket kontour
·         Titik detail berada di perukaan tanah yang representatip
·         Titik detail masih dalam jangkauan bacaan pesawat ukur
·         Titik – titik detail daerah HP tidak overlapping dengan daerah HP lainnya
·         Penomoran tiap titik detail harus berbeda dan urut.

Senin, 06 Februari 2012

MODUL PPV DOUBLE STAND

KEGIATAN BELAJAR PRODUKTIF
(FIELD WORK / PENGAMBILAN DATA LAPANGAN)

PENGUKURAN POSISI VERTIKAL POLIGON TERBUKA BEBAS
(PENGUKURAN PENYIPAT DATAR ANTARA DUA TITIK DOUBLE STAND)
 
Diskripsi Double Stand adalah :
Memindah pesawat PPD segaris Ra dan R2 atau mengubah ketinggian TA

Urutan Operasional Pengukuran: Untuk mengisi data Kolom A sampai dengan Kolom I
  1. Buatlah gambar sket denah pengukuran dan gabar sket profil memanjang pengukuran
  2. Ambilah PPD dari casing, periksalah kelengkapannya pasanglah di antara dua titik Station (STA) sedemikian kira kira jarak belakang (db) sama dengan jarak muka (dm) kemudian settinglah hingga siap pakai
  3. Ukurlah data PPV antara STA 01 dan STA 02 (1 slag) sampai dengan slag terakhir menggunakan dua stand (Double Stand)  dengan urutan pekerjaan sebagai berikut:

TEORI POLIGON

 
P O L Y G O N
  1. Definisi Polygon :
Polygon adalah suatu rangkaian garis lurus yang berurutan menghubungkan titik – titik yang berkoordinat satu dengan lainnya menjadi bentuk tertentu (segi banyak beraturan atau segi banyak tidak beraturan/tidak bersegi).

  1. Tujuan Pengukuran Polygon :
Tujuan pengukuran Polygon adalah untuk memperoleh data sistim  “Koordinat Kutub” (jarak, sudut datar atau d, α) dari titik – titik polygon yang diukur untuk kemudian dikonversi ke sistim “Koordinat Kartesius (X,Y,Z)”, data koordinat kutub tersebut sbb  :
a.         Panjang garis sisi – sisi polygon yang menyambung secara berurutan disebut jarak datar notasinya dm)
b.         Besarnya sudut datar yang dibentuk oleh dua buah garis, diberi notasi β

http://www.4shared.com/office/iH8e6zfo/TEORI_POLIGON_Komplit.html

Jumat, 03 Februari 2012

MEMBUAT GARIS LURUS DI LAPANGAN

http://www.4shared.com/office/9woW4uL9/membuat_garis_lurus_dilapangan.html

MODUL ILMU UKUR TANAH

http://www.4shared.com/office/c7xntRCK/modul_ilmu_ukur_tanah.html

PENGUKURAN BEDA TINGGI DENGAN PESAWAT

http://www.4shared.com/office/FioM60c-/pengukuran_beda_tinggi_dgn_pes.html

BELAJAR JANGAN LUPA BERIBADAH "Bismillah by Yusuf Islam"

http://www.4shared.com/video/KH2JeoKq/bismilah-yusuf_islam.html

BSE teknik survei pemetaan kelas 10 SMK

http://www.4shared.com/office/l131EWg3/kelas10_smk_teknik-survei-dan-.html

BSE teknik survei pemetaan kelas 11 SMK

http://www.4shared.com/office/UKoJOgIz/kelas11_smk_teknik-survei-dan-.html

BSE teknik survei pemetaan kelas 12 SMK

http://www.4shared.com/office/WGRYD-1w/kelas12_smk_teknik-survei-dan-.html

BSE teknik survei pemetaan kelas 12 SMK

Link BSE teknik survei pemetaan kelas 12 SMK

BSE TEKNIK SURVEY PEMETAAN KELAS 11,12,13 SMK

Link BSE teknik survei pemetaan SMK Kelas 11,12,13

KODE ETIK SURVEYOR


KODE ETIK SURVEYOR

           Menyadari bahwa profesi Surveyor Indonesia adalah :
            Profesi perintis pembangunan , maka surveyor Indonesia perlu membekali dirinya dengan cita cita luhur dalam mengemban profesinya : Bahwasanya HATINURANI , yaitu perpaduan kejujuran , keadilan dan santun merupakan falsafah moral, yang dalam kaitan kepentingan timbale balik antara manusia , seyogyanya menjadi pokok pokok yang melandasi etik, Maka para Surveyor Indonesia :

RUANG LINGKUP PEKERJAAN SURVEY


1.PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP PEKERJAAN SURVEY
Pekerjaan mengukur tanah dan pemetaan (Survei dan pemetaan) meliputi pengambilan/ pemindahan data-data dari lapangan ke peta atau sebaliknya.
Pengukuran yang akan dipelajari dibagi bagi dalam pengukuran mendatar dari titik titik yang terletak diatas permukaaan  bumi , dan pengukuran tegak guna mendapatkan beda tinggi antara titik titik yang diukur diatas permukaan bumi yang tidak beraturan ,yang pada akhirnya dapat digambar diatas bidang datar (Peta).
Ilmu ukur tanah merupakan ilmu sebagai dasar dalam melaksanakan pekerjaan survey atau ukur mengukur tanah.

SEJARAH UKUR TANAH

1.     Sejarah Mengukur Tanah dan Pemetaan
Ø  Sejak jaman dahulu manusia telah mengenal ukuran-ukuran, terutama jarak, misalnya:jengkal, siku, depa, langkah ,tumbak, satu hari jalan kaki dan sebagainya.
Manusia dahulu telah dapat mengira-ngira suatu jarak (d = distance); Luas( A = Area); Volume (Volume= V) dan lain sebagainya.
Ø  Sebelum manusia dapat mengukur permukaan bumi (fisis bumi) serta belum dapat memperhitungkannya secara matematis manusia menyangka bumi ini datar seperti cakram (Orang Babilonia); Bumi terapung-apung dilautan dengan kubah surge diatasnya (Yunani kuno).
Powered By Blogger

Kategori